Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Deklarasi Zona Adat Raja Ampat

Kompas.com - 28/11/2012, 20:08 WIB
Ichwan Susanto

Penulis

MISOOL, KOMPAS.com — Sebagai benteng terakhir keanekaragaman hayati laut di dunia, Raja Ampat membutuhkan pengelolaan dan perlindungan dari berbagai pihak, terutama masyarakatnya. Hal ini tak mudah mengingat warga setempat juga membutuhkan peningkatan perekonomian yang sangat bergantung pada kekayaan alam lautnya.

Karena itulah, sejak bertahun-tahun ini, dimotori LSM Internasional (The Nature Conservancy dan Conservation International Indonesia) bersama Pemkab Raja Ampat mengajak masyarakat setempat menyusun zona adat. Pertimbangan hasil penelitian biodiversitas dan ekologi diselaraskan dengan kebutuhan ekonomi/sosial masyarakat.

"Tidak hanya ilmu pengetahuan, tapi lebih penting kearifan lokal dan bagaimana menyelaraskan dengan kebutuhan masyarakat. Di banyak tempat, zonasi lebih didasari hasil temuan ilmiah tanpa kearifan lokal. Di Misool dan Raja Ampat pada umumnya harus diselaraskan," ucap Abdul Halim, Direktur Program Kelautan The Nature Conservancy, Rabu (28/11/2012) di Raja Ampat.

Ia menghadiri Deklarasi Zona Adat Kawasan Konservasi Laut Daerah Raja Ampat di Yellu, Misool Selatan. Rencananya Bupati Marcus Wanma menghadiri kegiatan itu, tetapi kemudian diwakilkan pada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Raja Ampat Manuel Urbinas.

Dalam deklarasi yang dibacakan tokoh adat petuanan Misool Timur-Selatan, Rajak Umkabu dan ditandatangani seluruh kepala kampung, tokoh adat, dan tokoh agama di Misool, masyarakat setempat berkomitmen menjalankan zona adat. Mereka siap menjaga dan mengelola kekayaan laut Raja Ampat demi kehidupan yang berkelanjutan.

"Tidak boleh lagi pakai potasium atau bom untuk tangkap ikan, itu perbuatan jahat karena hancurkan kehidupan laut dan kehidupan kami," ungkap Abdul Jahil Bahalle, Kepala Kampung Yellu.

KKLD Misool Timur Selatan mencakup luasan sebesar 366.000 hektar, dan memiliki 3 zona peruntukan, yaitu zona inti; zona pemanfaatan terbatas; dan zona pemanfaatan lainnya. Di Raja Ampat, terdapat enam KKLD serta Suaka Alam LautWaigeo Barat Daya yang luas totalnya 901.000 hektar.

Di KKLD bagian selatan yaitu Misool Timur Selatan dan Kofiau digarap TNC, sedangkan KKLD bagian utara yaitu Selat Mayalibit, Selat Dampier, Wayag-Sayang, dan Ayau-Asia digarap CI Indonesia.

Penentuan zonasi Misool Timur Selatan tersebut melalui sebuah proses panjang selama 4 tahun, yang melibatkan pengumpulan informasi mengenai kondisi terumbu karang, populasi ikan, pola pemanfaatan sumberdaya oleh masyarakat, praktik-praktik pengelolaan sumber daya secara tradisional, konsultasi dengan para pihak, kajian-kajian ilmiah, dan lain-lain.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com